BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

About Me

Foto saya
Nama gue Verly Citra Anindya. Gue biasa d panggil Verly. Sekarang gue duduk di kelas 9smp., gue sekolah d SMPN9 Surabaya.

Jumat, 21 Januari 2011

Download Mp3 Lyla - Magic

Selasa, 07 Desember 2010

Lyla – Magic

kau hanya tersenyum, aku terpikat

kau hanya berkedip, aku terpesona

saat kau bicara aku tak kuasa

mendengar suaramu

* semua yang kau lakukan is magic

semua yang kau berikan is magic

semua yang kau lakukan is magic

semua yang kau berikan is magic

bagiku kau yang terindah

maha karya Tuhan menciptakanmu

begitu indahnya makhluk sepertimu

saat kau bicara aku tak kuasa

mendengar suaramu

repeat *

semua yang kau lakukan is magic, is magic

semua yang kau lakukan is magic

semua yang kau berikan is magic

semua yang kau lakukan is magic

semua yang kau berikan is magic ooow

is magic aha aha aha is magic


Artikel Lyla – Magic ini dipersembahkan oleh funlirik.com Lirik Lagu Indonesia. Kunjungi Juga Download Mp3 Gratis untuk download lagu indonesia terbaru.

Lyla – Rasa Biru

pernah ku coba tuk melupakanmu

bayangan tentang khilaf atas masa laluku

pernah ku coba tuk menemuimu

ternyata kau tak datang berharap lebih aku menunggu

haaaa aaaa menyakitkan

haaaa aaaa menyesatkan

separuh nafasku seiring hujan dan kau pun pergi

pergi untuk selamanya tak ku dapat isyarat maafmu

separuh nafasku seiring hujan dan kau pun pergi

pergi untuk selamanya tak ku dapat maaf darimu

rasa biru selimuti hatiku, rasa biru tetapkah di situ

rasa biru selimuti hatiku, rasa biru tetapkah di situ

rasa biru selimuti hatiku


Artikel Lyla – Rasa Biru ini dipersembahkan oleh funlirik.com Lirik Lagu Indonesia. Kunjungi Juga Download Mp3 Gratis untuk download lagu indonesia terbaru.

Lyla – Kunobatkan

bertahun meyakinkan ini padamu

akulah sang kekasih itu

terkadang bahagiamu bukan untukku

hanya saja ku terpikat

bermacam rasa ditawarkan padamu

ku pastikan tak se-special aku

ku tak ingin kau terkait dengan yang lain

hanya saja ku terpikat

reff:

kunobatkan kau sebagai pilihan hatiku

yang menyuapi di usia senjaku

tak terbersit sedetik pun ragu akanmu

mungkin ini saatnya, pasti ini waktunya

tuk mencari jawaban dari sebuah pertanyaan

bermacam rasa ditawarkan padamu

ku pastikan tak se-special aku

dan tak ingin kau terkait dengan yang lain

hanya saja ku terpikat

repeat reff

kunobatkan kau sebagai pilihan hatiku

yang menyuapi di usia senjaku

tak terbersit sedetik pun ragu akanmu

mungkin ini saatnya, pasti ini waktunya

repeat reff


Artikel Lyla – Kunobatkan ini dipersembahkan oleh funlirik.com Lirik Lagu Indonesia. Kunjungi Juga Download Mp3 Gratis untuk download lagu indonesia terbaru.

Lyla – Dewi Cinta

Sampai kapan ku harus menunggumu

Di balik gelapnya malam-malamku

Melupakan segala keindahan mimpiku

Terbuai oleh pesona indahnya dirimu

Pernahkah kau sadari hadirku di sini..

Pernahkah kau rasakan apa yang ku rasa..

Merindukanmu di setiap hariku…

Menikmati manisnya selalu menunggumu…

Hai..dewi..cinta.. dengarkanlah aku….

Jadikan dia kekasihku..

Akhirilah penantianku..

Pernahkah kau sadari hadirku di sini..

Pernahkah kau rasakan apa yang kurasa..

Merindukanmu di setiap hariku…

Menikmati manisnya selalu menunggumu…

Hai..dewi..cinta.. dengarkanlah aku….

Jadikan dia kekasihku..

Akhirilah penantianku..

Karena selama ini.. aku terus mencoba..

Untuk dapat memiliki hatinya.. tapi dia tak pernah..

Bisa memahami… a…ku…

Hai..dewii..cinta.. dengarkanlah aku….

Jadikan dia kekasihku..

Akhirilah penantianku..

Hai..dewi..cinta.. dengarkanlah aku….

Jadikan dia kekasihku..

Akhirilah penantianku..

Hai Dewi.. Cinta.. Dengarkanlah aku..


Artikel Lyla – Dewi Cinta ini dipersembahkan oleh funlirik.com Lirik Lagu Indonesia. Kunjungi Juga Download Mp3 Gratis untuk download lagu indonesia terbaru.

Selasa, 12 Oktober 2010

Taman Mundu :D

                                                           jungkat-jungkit :D
                                                                    di depan gerbang :D
                                                              
                                                                












Senin, 04 Oktober 2010

Indahnya Persahabatan :D


“cha., kerenkan band temen gue!”, seru kinan kakak chaca.
                        “keren apaan, band kaya gitu aja keren.”, balas ku.
                        “buka mata loe cha…..!!!” seru kakak sambil mengarahkan kepala chaca ke depan televisi.
                        “apaan sih kak, biasa aja donk..!!”. kata chaca sambil menyingkirkan tanagan kakaknya yang masih menempel dikepalanya.
                        “chaca….!!! Liat deh, apa lagi guitaristnya. Gak nahan….!!!”, kata kakak chaca sambil menggigit bibirnya dengan senyuman aneh.
                        “tau ah kak, terserah mau bilang tuh bagus atau jelek. WHATEVER…!!!”, seru chaca sambil melotot didepan wajah kinan, dan menggalkan kinan menonton tv sendiri.
                        “yaudah kalo gak suka gak usah segitunya….!!!’, seru kinan kakak chaca dengan nada tinggi. Chaca tidak menghiraukan semua kata kakaknya.

                        Kedua kakak beradik ini selalu saja bertengkar. Entah karena cowok, barang, sampai hal yang tidak penting seperti barusan. Mereka berdua memiliki karakter yang berbeda. Misalnya chaca, chaca sifatnya agak cuek, beda dengan kakaknya yang gak cuek sama sekali. Chaca sama sekali gak suka dandan, tapi kinan gila dandan. Gak Cuma ituh kinan doyan banget belanja, shopaholic deh, tapi chaca..? kalo penting banget baru chaca belanja. Masih banyak deh berbedaan mereka.
                        “kak….!!!kakak…..!!!”, teriak chaca memanggil kinan yang mandi gak selasai-selesai.
                        “apaan sih cha.?”, jawab kinan  sambil teriaak.
                        “buruan donk, gue tinggal loe.!!”, seru chaca.
                        “bentar napa cha, loe gak liat y ague lagi mandi….!!!”, jawab kinan dengan nada tinggi.
                        “gila udah satu jam loe mandi, loe mandi ato ngapaen sih…!!!”, seru chaca sebal.
                        “namanya juga cewek wajarkan kalo mandinya lama.”, balas kinan.
                        “eh, gue juga cewek tapi mandi gue gak selama loe…!!!”, jawab chaca sambil mengetuk pintu kamar mandi kinan.
                        “ah, bawel loe, udah selesaikan mandi gue.”, kata kinan.
                                                            ******

                        “eh..,eh…, kok berhenti disini sih.? Sekolah gue depan lagi.”, kata chaca sambil menatap wajah kinan.
                        “udah jangan bawel, turun buruan gue mau kuliah nih.”, seru kinan sebal.
                        “iihh…., nyebelin loe…!!”, seru chaca sambil keluar mobil dan menutup pintu dengan kencang.
                        Kinan hanya mercing penuh amarah.

                        Chaca berjalan menggilkan kakaknya yang masih agaak marah.
                        “arghrghrghrghrghrgh…., untung loe adek gue, kalo loe orang lain udah gue hajar loe.”, kata kinan dalam hati sambil meremas-meremas jarinya.
                       

                        “pagi ven…!!”, sapa kinan pada venda sahabatnya.
                        “pagi.”, balas venda dengan muka cemberut.
                        “napa loe cemberut gitu?”, tanya kinan heran.
                        “loe gak liat apa kemaren?”, kata venda dengan tatapan kosong.
                        “oiya gue lupa, coklat loe yang diambil si marsya kan?”, tebak kinan.
                        “bukan tau…!!! Band gue kalah…, loe gak liat tv ea kemaren..!!”,tanya venda sebal..
                        “hehehee…, sorry kemaren gue tengkar ma adek gue, sampai lupa liat loe perfom.”, kata kinan merasa tidak berdosa.
                        “sorra, sorry. Ihhh…, sebel banget tau, kalah ma anak kecil.”, kata venda dengan muka merah penuh amarah.
                        “ama sapa loe kalah.? Popcorn apa bukan?”, tanya kinan heran.
                        “iyah, mereka tuh menang pasti nyuap jurinya, iya kan kin?”, tanya venda pada kinan dengan mata berkaca-kaca.
                        “may be ven. Eh, si topan udah punya cewek belum?”, tanya kinan sedikit nyeleneh.
                        “hahh….!! Loe suka ama si topan?”, tanya venda kaget.
                        “hehehe…, dikit ven. Abis mukanya mirip banget ma artis favorit gue hehehe…”, jawab kinan agak aneh.
                        “maksud loe si topan mirip marcel Darwin ???”, kata venda kaget setengah mati.
                        “aduh.., liat deh matanya mirip banget, senyumnya, ckckckck…..”, kata kinan sambil membayangkan wajah topan.
                        “kinan, loe masih waras kan.”, kata venda sambil memegang jidad kinan. “umur si topan tuh sama kaya adek loe.”, kata venda, tak habis fakir.
                        “trus kenapa, umur gak masalah bagiku gue, lagian topan tuh sma adek gue smp.”
                        Kriingg….,kring….,kring…. Bunyi bel membubarkan obrolan kinan dan venda.
                        “eh, gue masuk dulu ya, bbm-an oke.”, kata kinan sambil senyum gak jelas. Venda hanya membalas senyuman.
                                                            ********



                        “mau kemana loe?”, tanya  chaca pada kinan.
                        “suka-suka gue donk mau kemana..!!”, jawab kinan sinis.
                        “yee.., gitu ajah sewot. Mobilnya jangan di bawa.”
                        “terserah gue donk mau gue bawa atau gak.”
                        “tuh mobilkan bukan puny aloe doank.”
                        “bawel loe, kalo mau ikut, ikut ajah gak usah bawel.”
                        “emang loe mau kemana sih?” tanya chaca penasaran.
                        “gue mau liat launching album black red.”, jawab kinan.
                        “black red..?? maksud loe bandnya si venda?”
                        “yups.., bandnya venda, buruan ganti baju keburu telat.”

                        Sebenarnya chaca juga menyimpan rasa kagum dengan black red. Chaca ingin sekali seperti mereka. Tapi chacaa gengsi untuk mengakui kekagumannya.

                        “ayo.., buruan dong!!”, seru kinan.
                        “iya..,iya…, by the way launchingnya dimana nih?”, tanya chaca.
                        “di cito.”, jawab kinan singkat.

                        Jalan begitu padat dan macet. Hal itu sangat di benci chaca. Tapi chaca menahan amarahnya, untuk menghindari omelan kakaknya. Kali ini chaca ingin menuruti permintaab kakaknya yang agak cerewet.

                        “hai.., tika…!!!”, sapa kinan.
                        “kinan…, loe tambah tinggi ajah.”, balaas tika.
                        Tika adalah teman SMA kinan. Tika salah satu sahabat kinan. Kinan memang berperawakan tinggi dan gak terlalu kurus. Tubuh kinan memang cocok jadi model, tapi sifat kinan yang membuat dia tidak cocok menjadi model. Beda sekali dengan chaca, perawakan chaca agak pendek dari kinan, chaca lebih chubby dari kinan. Ada lagi pebedaan mereka yaitu kulit kinan yang berwarna sawo matang kaya “Farah Quiin”, tapi chaca putih banget kaya “Angelica Faustina”lah. Benar-benar tidak ada kemiripan diantara mereka. Itu semua karena asal usul orang tua mereka yang berbeda. Kinan lebih mirip ibunya yang orang jawa asli, sedangkan chaca mirip ayahnya yang asli Australia.

                        “tik, loe juga mau liat bandnya si venda?”, tanya kinan penasaran.
                        “iya dong kin, gue kemarin diundang ma si venda, masa gak datang sih. Loe juga diundang.”, jawab tika.
                        “iya gue juga diundang lah.”
                        “yook masuk….”, ajak tika.
                       
                        Mereka mencari-cari dimana Venda. Mulai dari parker timur, parker barat, sampai parker selatan. Mereka pikir launchingnya outdoor, padahal acaranya indoor.
                        “hallo ven.”, sapa kinan melalui via telepon.
                        “iya hallo, loe dimana sih, lama amat.”, jawab venda.
                        “eh, asal loe tau, gue udah dateng dari tadi. Loe dimana sih, gue ma tika ma adek gue udah puter-puter parkiran tau…!!”, jelas kinan dengan suara keras.
                        “aduh, acara gue tuh indoor gak outdoor. Sekarang ;oe masuk  ajah, trus ke restoran project, disitu acara gue.”
                        “ahh, bilang dong daru kemarin, yaudah gue masuk. Bye….”

                        Mereka sudah memasuki restoran PROJECT dan mencari-cari Venda. Tapi Venda tidak ada. Mereka memutuskan unttuk memesan minuman karena kehausan mencari-cari Venda di parkiran. Setelah mereka sudah merasa tidak terlalu haus.

                        “hey…”, sapa kinan ke venda.
                        “lama amat loe.”, balas venda.
                        “biar’in, mana belum ada orang gini lho.”, jawab kinan.
                        “hehehe…, tak apalah. Lebih cepat lebih baik.”, kata venda tanpa rasa bersalah.
                        “gila loe ven.”, sahut tika.
                        “loe duduk sana dulu, guee masih make up-in vokalis gue nih.”, kata venda.
                        Band Venda adalah band indie jadi gak ada orang yang make up-in jadi harus make up sendiri. Black red band punya vokalis cewek namanya riska, bass namanya ridho, keyboard namanya citra, gitar 1 namanya topan, gitar 2 nama valid, dan drum venda dong. Rata-rata personel band ini masih SMA, yang SMP Cuma vokalisnya doing seumuran chacalah, yang kuliah cuma Venda yang lain SMA.

                        “emm.., nih cowok cakep juga yah. Namanya sapa yah? Ya tuhan cakepnya nih cowok, apa gue harus tanya ke kinan sipa dia. Ahh., tapi gak mungkin, pasti kinan bakal malu-maluin gue di depan dia.”, kata kinan dalam hati sambil melihat wajah cowok didepannya. Cowok itu adalah topan sang guitarist black red band.
                        Topan duduk tepat di depan chaca. Tiba-tiba topan memutar posisi duduknya 90°. Hati chaca semakin berdetak kencang.
                        “oh my god..”, kata chaca dalam hati, chaca melihat pin di dada cowok itu bertuliskan nama “TAUFAN BLACK RED”.
                        “taufan??? Apa taufan itu topan. Emm.., iya dia topan, kata kinan wajah topan mirip marcel Darwin, dia juga mirip marcel Darwin. Oh my god, cakep banget nih cowok..”, kata chaca dalam hati. Dan secara tidak sengaja chaca mengucapkan beberapa kata dengan lirih yaitu,”I LOVE YOU”. Dan topan pun menoleh kearah chaca dengan heran.
                        “maksud loe?”, tanya topan tiba-tiba.
                        “oh.., eng-gak eng-eng-gak kok, gue tadi nulis status fb gue kok, bukan ngomong ma loe.”, kata chaca mencoba menjelaskan kepada topan.
                        “owh, sorry gue kira loe ngomeeng ma gue.”, kata topan dingin.
                        “iya.”, jawab chaca singkat.
                                                            *******


                        Di otak dan hati chaca sekarang ada topan. Pagi siang malam chaca selalu membayangkan topan. Dan akhirnya chaca berfikir untuk mengenal lebih dekat  topan. Ketika kinan tak ada dirumah chaca membuka-buka laptop kinan. Selama ini kinanlah yang membuatkan semua promo black red, bisa di bilang kinan managernya black red. Dari laptop kinan, chaca mendapat sedikit informasi topan, mulai dari sekolahnya tanggal lahir topan, sampai alamat topan.
                        Chaca tidak puas dengan itu, chaca mencari keberadaan topan di dunia maya. Pertama twitter tapi topan kelihatannya gak punya twitter. Chaca mencoba mencarinya di facebook, kebetulan chaca punya facebooknya venda, jadi gampang mencari facebook topan. Dan snap.., chaca menemukan nama “TOPAN SANG GUITARIST”. Chaca langsung loncat kegirangan.
                        “topan akhirnya ku menemukan mu…”, kata chaca sambil tersenyum riang.
                        Chaca ingin sekali mengenal dekat topan. Awalnya sih chaca berniat untuk mengirim surat untuk topan, karena alamat rumah topan adalah satu-satunya kontak yang dimiliki chaca.
                        “loe napa cha, cengar-cengir gak jelas kaya gitu?”, kata kinan.
                        “ada deh mau tau ajah.”, jawab chaca dengan nsenyum kecil.
                        “sarap loe.”, kata kinan dengan melangkahkan kaki meninggalkan chaca.
                        “loe yang sarap.”, balas chaca.
                        Chaca menunggu dan terus menunggu konfirmasi dari topan. Chaca mulai jenuh menunggu. Dan pada akhirnya topan mengonfirmasi chaca. Hari itu juga chaca berkenalan dengan topan.
                        “haii…, J.”, sapa chaca melaui via chat facebook.
                        “hy jga.”, balas topan.
                        “km guitarist ea.”
                        “yups, mank napa?”
                        “gak papa sih. Km tau ak gak?”
                        “gak, tapi kliatannya ak pernah liat km, tpi dmn ea.”
                        “ak chaca adeknya kinan, tau kan?”
                        “oww, chaca adeknya kinan yang kmaren nnton ak perfom ea.”
                        “he’emp, lam knal ea topan.”
                        “ea lam knal juga J.”
                        Perkenalan mereka tak cukup  sampai di situ. Chaca dan topan bertukar nomor telepon, dan mereka semakin dekat, apalagi setelah putusnya topan dengan marsya. Chaca menjadi leluasa mendekati topan. Topan mulai mengajak chaca bertemu.
                        “hallo..”, sapa topan melalui telepon.
                        “iya pan.”, balas chaca.
                        “jadi ketemuan kan.”, tanya topan.
                        “jadi dong, masa gak jadi.”, jawab chaca manja.
                        “yaudah, ntar malem ditaman kota ea.”
                        “okey.”
                        Mereka semakin dekat dan dekat. Chaca sangat mengharapkan topan menjadi kekasihnya.
                        “chaca ya.”, sapa topan.
                        “eh, topan. Iya gue chaca.”, jawab chaca dengan penuh senyuman.
                        “ke sana yuk.”, ajak topan. Chaca hanya mengangguk dan tersipu malu.
                        Mereka bercakap-cakap di bawah langit yang indah penuh bintang. Chaca mulai merasakan getaran cinta topan. Tapi perasaan itu sirna dalam sekejap, pada saat topan menunjukan foto seorang cewek yang lumayan cantik.
                        “cha, cantik gak?”, tanya topan sambil menunjukan foto seorang cewek di handphonenya.
                        Chaca kaget, dan berusaha menutupi kekagetannya. “iya cantik, siapa itu?”, tanya chaca sambil menahan rasa cemburunya.
                        “ini cewek gue cha, lebih cantikan dari marsya. Namanya nadia, cantikan cha, baik lagi.”, kata topan sambil memandangi foto nadia. Chaca hanya terdiam, matanya menitihkan air mata, dan chaca mencoba menghapusnya.
                        “loe napa cha? Nangis ya?”, tanya topan sambil mencoba melihat wajah chaca yang ditutupi topi chaca.
                        “gak papa kok. Eh, gue pulang dulu ya, kinan sms barusan.”, chaca mencoba menghindar.
                        “cha, loe napa sih? Loe sakit, gue anterin pulang ya?”, ajak topan merasa bersalah.
                        “gak usah, gue naik taksi aja.”, dengan nada rendah, menahan tangis.
                        “cha, loe cemburu sama nadia ya? Sorry cha, gue…”, topan belum selesai bicara chaca sudah menghentikan topan sambil menangis.
                        “stop pan, iya gue cemburu sama nadia. Loe gak ngrasa apa, kalo slama ini gue cinta ama loe. Gue cinta pan ma loe, gue kira loe juga cinta ma gue, tapi loe cinta ma nadia, hancur hati gue pan.”, kata chaca sambil mengeluarkan semua air matanya.
                        “cha.”, kata topan sambil mencoba meraih wajah chaca. “gue nganggep loe slama nih temen gak lebih cha, napa loe nganggep gue lebih. Gue sayang ma loe sebagai temen gak lebih.”, jelas topan sambil mengusap air mata chaca yang mengalir deras.
                        “okey pan, gue ngerti kok. Itu salah gue, gue nganggep loe lebih. Sekarang gue sadar pan, loe bukan siapa-siapa gue. Okey, gue terima semua ini. Tapi loe mau kan nerima gue jadi sahabat loe.”, kata chaca mencoba tegar.
                        “iya chaca, sahabatku sayang…”, kata topan sambil tersenyum. Chaca membalsnya dengan senyuman. Dan mereka saling berpelukan dibawah indahnya langit malam penuh bintang.
                                                            *The END*