BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

About Me

Foto saya
Nama gue Verly Citra Anindya. Gue biasa d panggil Verly. Sekarang gue duduk di kelas 9smp., gue sekolah d SMPN9 Surabaya.

Selasa, 07 Desember 2010

Lyla – Magic

kau hanya tersenyum, aku terpikat

kau hanya berkedip, aku terpesona

saat kau bicara aku tak kuasa

mendengar suaramu

* semua yang kau lakukan is magic

semua yang kau berikan is magic

semua yang kau lakukan is magic

semua yang kau berikan is magic

bagiku kau yang terindah

maha karya Tuhan menciptakanmu

begitu indahnya makhluk sepertimu

saat kau bicara aku tak kuasa

mendengar suaramu

repeat *

semua yang kau lakukan is magic, is magic

semua yang kau lakukan is magic

semua yang kau berikan is magic

semua yang kau lakukan is magic

semua yang kau berikan is magic ooow

is magic aha aha aha is magic


Artikel Lyla – Magic ini dipersembahkan oleh funlirik.com Lirik Lagu Indonesia. Kunjungi Juga Download Mp3 Gratis untuk download lagu indonesia terbaru.

Lyla – Rasa Biru

pernah ku coba tuk melupakanmu

bayangan tentang khilaf atas masa laluku

pernah ku coba tuk menemuimu

ternyata kau tak datang berharap lebih aku menunggu

haaaa aaaa menyakitkan

haaaa aaaa menyesatkan

separuh nafasku seiring hujan dan kau pun pergi

pergi untuk selamanya tak ku dapat isyarat maafmu

separuh nafasku seiring hujan dan kau pun pergi

pergi untuk selamanya tak ku dapat maaf darimu

rasa biru selimuti hatiku, rasa biru tetapkah di situ

rasa biru selimuti hatiku, rasa biru tetapkah di situ

rasa biru selimuti hatiku


Artikel Lyla – Rasa Biru ini dipersembahkan oleh funlirik.com Lirik Lagu Indonesia. Kunjungi Juga Download Mp3 Gratis untuk download lagu indonesia terbaru.

Lyla – Kunobatkan

bertahun meyakinkan ini padamu

akulah sang kekasih itu

terkadang bahagiamu bukan untukku

hanya saja ku terpikat

bermacam rasa ditawarkan padamu

ku pastikan tak se-special aku

ku tak ingin kau terkait dengan yang lain

hanya saja ku terpikat

reff:

kunobatkan kau sebagai pilihan hatiku

yang menyuapi di usia senjaku

tak terbersit sedetik pun ragu akanmu

mungkin ini saatnya, pasti ini waktunya

tuk mencari jawaban dari sebuah pertanyaan

bermacam rasa ditawarkan padamu

ku pastikan tak se-special aku

dan tak ingin kau terkait dengan yang lain

hanya saja ku terpikat

repeat reff

kunobatkan kau sebagai pilihan hatiku

yang menyuapi di usia senjaku

tak terbersit sedetik pun ragu akanmu

mungkin ini saatnya, pasti ini waktunya

repeat reff


Artikel Lyla – Kunobatkan ini dipersembahkan oleh funlirik.com Lirik Lagu Indonesia. Kunjungi Juga Download Mp3 Gratis untuk download lagu indonesia terbaru.

Lyla – Dewi Cinta

Sampai kapan ku harus menunggumu

Di balik gelapnya malam-malamku

Melupakan segala keindahan mimpiku

Terbuai oleh pesona indahnya dirimu

Pernahkah kau sadari hadirku di sini..

Pernahkah kau rasakan apa yang ku rasa..

Merindukanmu di setiap hariku…

Menikmati manisnya selalu menunggumu…

Hai..dewi..cinta.. dengarkanlah aku….

Jadikan dia kekasihku..

Akhirilah penantianku..

Pernahkah kau sadari hadirku di sini..

Pernahkah kau rasakan apa yang kurasa..

Merindukanmu di setiap hariku…

Menikmati manisnya selalu menunggumu…

Hai..dewi..cinta.. dengarkanlah aku….

Jadikan dia kekasihku..

Akhirilah penantianku..

Karena selama ini.. aku terus mencoba..

Untuk dapat memiliki hatinya.. tapi dia tak pernah..

Bisa memahami… a…ku…

Hai..dewii..cinta.. dengarkanlah aku….

Jadikan dia kekasihku..

Akhirilah penantianku..

Hai..dewi..cinta.. dengarkanlah aku….

Jadikan dia kekasihku..

Akhirilah penantianku..

Hai Dewi.. Cinta.. Dengarkanlah aku..


Artikel Lyla – Dewi Cinta ini dipersembahkan oleh funlirik.com Lirik Lagu Indonesia. Kunjungi Juga Download Mp3 Gratis untuk download lagu indonesia terbaru.

Selasa, 12 Oktober 2010

Taman Mundu :D

                                                           jungkat-jungkit :D
                                                                    di depan gerbang :D
                                                              
                                                                












Senin, 04 Oktober 2010

Indahnya Persahabatan :D


“cha., kerenkan band temen gue!”, seru kinan kakak chaca.
                        “keren apaan, band kaya gitu aja keren.”, balas ku.
                        “buka mata loe cha…..!!!” seru kakak sambil mengarahkan kepala chaca ke depan televisi.
                        “apaan sih kak, biasa aja donk..!!”. kata chaca sambil menyingkirkan tanagan kakaknya yang masih menempel dikepalanya.
                        “chaca….!!! Liat deh, apa lagi guitaristnya. Gak nahan….!!!”, kata kakak chaca sambil menggigit bibirnya dengan senyuman aneh.
                        “tau ah kak, terserah mau bilang tuh bagus atau jelek. WHATEVER…!!!”, seru chaca sambil melotot didepan wajah kinan, dan menggalkan kinan menonton tv sendiri.
                        “yaudah kalo gak suka gak usah segitunya….!!!’, seru kinan kakak chaca dengan nada tinggi. Chaca tidak menghiraukan semua kata kakaknya.

                        Kedua kakak beradik ini selalu saja bertengkar. Entah karena cowok, barang, sampai hal yang tidak penting seperti barusan. Mereka berdua memiliki karakter yang berbeda. Misalnya chaca, chaca sifatnya agak cuek, beda dengan kakaknya yang gak cuek sama sekali. Chaca sama sekali gak suka dandan, tapi kinan gila dandan. Gak Cuma ituh kinan doyan banget belanja, shopaholic deh, tapi chaca..? kalo penting banget baru chaca belanja. Masih banyak deh berbedaan mereka.
                        “kak….!!!kakak…..!!!”, teriak chaca memanggil kinan yang mandi gak selasai-selesai.
                        “apaan sih cha.?”, jawab kinan  sambil teriaak.
                        “buruan donk, gue tinggal loe.!!”, seru chaca.
                        “bentar napa cha, loe gak liat y ague lagi mandi….!!!”, jawab kinan dengan nada tinggi.
                        “gila udah satu jam loe mandi, loe mandi ato ngapaen sih…!!!”, seru chaca sebal.
                        “namanya juga cewek wajarkan kalo mandinya lama.”, balas kinan.
                        “eh, gue juga cewek tapi mandi gue gak selama loe…!!!”, jawab chaca sambil mengetuk pintu kamar mandi kinan.
                        “ah, bawel loe, udah selesaikan mandi gue.”, kata kinan.
                                                            ******

                        “eh..,eh…, kok berhenti disini sih.? Sekolah gue depan lagi.”, kata chaca sambil menatap wajah kinan.
                        “udah jangan bawel, turun buruan gue mau kuliah nih.”, seru kinan sebal.
                        “iihh…., nyebelin loe…!!”, seru chaca sambil keluar mobil dan menutup pintu dengan kencang.
                        Kinan hanya mercing penuh amarah.

                        Chaca berjalan menggilkan kakaknya yang masih agaak marah.
                        “arghrghrghrghrghrgh…., untung loe adek gue, kalo loe orang lain udah gue hajar loe.”, kata kinan dalam hati sambil meremas-meremas jarinya.
                       

                        “pagi ven…!!”, sapa kinan pada venda sahabatnya.
                        “pagi.”, balas venda dengan muka cemberut.
                        “napa loe cemberut gitu?”, tanya kinan heran.
                        “loe gak liat apa kemaren?”, kata venda dengan tatapan kosong.
                        “oiya gue lupa, coklat loe yang diambil si marsya kan?”, tebak kinan.
                        “bukan tau…!!! Band gue kalah…, loe gak liat tv ea kemaren..!!”,tanya venda sebal..
                        “hehehee…, sorry kemaren gue tengkar ma adek gue, sampai lupa liat loe perfom.”, kata kinan merasa tidak berdosa.
                        “sorra, sorry. Ihhh…, sebel banget tau, kalah ma anak kecil.”, kata venda dengan muka merah penuh amarah.
                        “ama sapa loe kalah.? Popcorn apa bukan?”, tanya kinan heran.
                        “iyah, mereka tuh menang pasti nyuap jurinya, iya kan kin?”, tanya venda pada kinan dengan mata berkaca-kaca.
                        “may be ven. Eh, si topan udah punya cewek belum?”, tanya kinan sedikit nyeleneh.
                        “hahh….!! Loe suka ama si topan?”, tanya venda kaget.
                        “hehehe…, dikit ven. Abis mukanya mirip banget ma artis favorit gue hehehe…”, jawab kinan agak aneh.
                        “maksud loe si topan mirip marcel Darwin ???”, kata venda kaget setengah mati.
                        “aduh.., liat deh matanya mirip banget, senyumnya, ckckckck…..”, kata kinan sambil membayangkan wajah topan.
                        “kinan, loe masih waras kan.”, kata venda sambil memegang jidad kinan. “umur si topan tuh sama kaya adek loe.”, kata venda, tak habis fakir.
                        “trus kenapa, umur gak masalah bagiku gue, lagian topan tuh sma adek gue smp.”
                        Kriingg….,kring….,kring…. Bunyi bel membubarkan obrolan kinan dan venda.
                        “eh, gue masuk dulu ya, bbm-an oke.”, kata kinan sambil senyum gak jelas. Venda hanya membalas senyuman.
                                                            ********



                        “mau kemana loe?”, tanya  chaca pada kinan.
                        “suka-suka gue donk mau kemana..!!”, jawab kinan sinis.
                        “yee.., gitu ajah sewot. Mobilnya jangan di bawa.”
                        “terserah gue donk mau gue bawa atau gak.”
                        “tuh mobilkan bukan puny aloe doank.”
                        “bawel loe, kalo mau ikut, ikut ajah gak usah bawel.”
                        “emang loe mau kemana sih?” tanya chaca penasaran.
                        “gue mau liat launching album black red.”, jawab kinan.
                        “black red..?? maksud loe bandnya si venda?”
                        “yups.., bandnya venda, buruan ganti baju keburu telat.”

                        Sebenarnya chaca juga menyimpan rasa kagum dengan black red. Chaca ingin sekali seperti mereka. Tapi chacaa gengsi untuk mengakui kekagumannya.

                        “ayo.., buruan dong!!”, seru kinan.
                        “iya..,iya…, by the way launchingnya dimana nih?”, tanya chaca.
                        “di cito.”, jawab kinan singkat.

                        Jalan begitu padat dan macet. Hal itu sangat di benci chaca. Tapi chaca menahan amarahnya, untuk menghindari omelan kakaknya. Kali ini chaca ingin menuruti permintaab kakaknya yang agak cerewet.

                        “hai.., tika…!!!”, sapa kinan.
                        “kinan…, loe tambah tinggi ajah.”, balaas tika.
                        Tika adalah teman SMA kinan. Tika salah satu sahabat kinan. Kinan memang berperawakan tinggi dan gak terlalu kurus. Tubuh kinan memang cocok jadi model, tapi sifat kinan yang membuat dia tidak cocok menjadi model. Beda sekali dengan chaca, perawakan chaca agak pendek dari kinan, chaca lebih chubby dari kinan. Ada lagi pebedaan mereka yaitu kulit kinan yang berwarna sawo matang kaya “Farah Quiin”, tapi chaca putih banget kaya “Angelica Faustina”lah. Benar-benar tidak ada kemiripan diantara mereka. Itu semua karena asal usul orang tua mereka yang berbeda. Kinan lebih mirip ibunya yang orang jawa asli, sedangkan chaca mirip ayahnya yang asli Australia.

                        “tik, loe juga mau liat bandnya si venda?”, tanya kinan penasaran.
                        “iya dong kin, gue kemarin diundang ma si venda, masa gak datang sih. Loe juga diundang.”, jawab tika.
                        “iya gue juga diundang lah.”
                        “yook masuk….”, ajak tika.
                       
                        Mereka mencari-cari dimana Venda. Mulai dari parker timur, parker barat, sampai parker selatan. Mereka pikir launchingnya outdoor, padahal acaranya indoor.
                        “hallo ven.”, sapa kinan melalui via telepon.
                        “iya hallo, loe dimana sih, lama amat.”, jawab venda.
                        “eh, asal loe tau, gue udah dateng dari tadi. Loe dimana sih, gue ma tika ma adek gue udah puter-puter parkiran tau…!!”, jelas kinan dengan suara keras.
                        “aduh, acara gue tuh indoor gak outdoor. Sekarang ;oe masuk  ajah, trus ke restoran project, disitu acara gue.”
                        “ahh, bilang dong daru kemarin, yaudah gue masuk. Bye….”

                        Mereka sudah memasuki restoran PROJECT dan mencari-cari Venda. Tapi Venda tidak ada. Mereka memutuskan unttuk memesan minuman karena kehausan mencari-cari Venda di parkiran. Setelah mereka sudah merasa tidak terlalu haus.

                        “hey…”, sapa kinan ke venda.
                        “lama amat loe.”, balas venda.
                        “biar’in, mana belum ada orang gini lho.”, jawab kinan.
                        “hehehe…, tak apalah. Lebih cepat lebih baik.”, kata venda tanpa rasa bersalah.
                        “gila loe ven.”, sahut tika.
                        “loe duduk sana dulu, guee masih make up-in vokalis gue nih.”, kata venda.
                        Band Venda adalah band indie jadi gak ada orang yang make up-in jadi harus make up sendiri. Black red band punya vokalis cewek namanya riska, bass namanya ridho, keyboard namanya citra, gitar 1 namanya topan, gitar 2 nama valid, dan drum venda dong. Rata-rata personel band ini masih SMA, yang SMP Cuma vokalisnya doing seumuran chacalah, yang kuliah cuma Venda yang lain SMA.

                        “emm.., nih cowok cakep juga yah. Namanya sapa yah? Ya tuhan cakepnya nih cowok, apa gue harus tanya ke kinan sipa dia. Ahh., tapi gak mungkin, pasti kinan bakal malu-maluin gue di depan dia.”, kata kinan dalam hati sambil melihat wajah cowok didepannya. Cowok itu adalah topan sang guitarist black red band.
                        Topan duduk tepat di depan chaca. Tiba-tiba topan memutar posisi duduknya 90°. Hati chaca semakin berdetak kencang.
                        “oh my god..”, kata chaca dalam hati, chaca melihat pin di dada cowok itu bertuliskan nama “TAUFAN BLACK RED”.
                        “taufan??? Apa taufan itu topan. Emm.., iya dia topan, kata kinan wajah topan mirip marcel Darwin, dia juga mirip marcel Darwin. Oh my god, cakep banget nih cowok..”, kata chaca dalam hati. Dan secara tidak sengaja chaca mengucapkan beberapa kata dengan lirih yaitu,”I LOVE YOU”. Dan topan pun menoleh kearah chaca dengan heran.
                        “maksud loe?”, tanya topan tiba-tiba.
                        “oh.., eng-gak eng-eng-gak kok, gue tadi nulis status fb gue kok, bukan ngomong ma loe.”, kata chaca mencoba menjelaskan kepada topan.
                        “owh, sorry gue kira loe ngomeeng ma gue.”, kata topan dingin.
                        “iya.”, jawab chaca singkat.
                                                            *******


                        Di otak dan hati chaca sekarang ada topan. Pagi siang malam chaca selalu membayangkan topan. Dan akhirnya chaca berfikir untuk mengenal lebih dekat  topan. Ketika kinan tak ada dirumah chaca membuka-buka laptop kinan. Selama ini kinanlah yang membuatkan semua promo black red, bisa di bilang kinan managernya black red. Dari laptop kinan, chaca mendapat sedikit informasi topan, mulai dari sekolahnya tanggal lahir topan, sampai alamat topan.
                        Chaca tidak puas dengan itu, chaca mencari keberadaan topan di dunia maya. Pertama twitter tapi topan kelihatannya gak punya twitter. Chaca mencoba mencarinya di facebook, kebetulan chaca punya facebooknya venda, jadi gampang mencari facebook topan. Dan snap.., chaca menemukan nama “TOPAN SANG GUITARIST”. Chaca langsung loncat kegirangan.
                        “topan akhirnya ku menemukan mu…”, kata chaca sambil tersenyum riang.
                        Chaca ingin sekali mengenal dekat topan. Awalnya sih chaca berniat untuk mengirim surat untuk topan, karena alamat rumah topan adalah satu-satunya kontak yang dimiliki chaca.
                        “loe napa cha, cengar-cengir gak jelas kaya gitu?”, kata kinan.
                        “ada deh mau tau ajah.”, jawab chaca dengan nsenyum kecil.
                        “sarap loe.”, kata kinan dengan melangkahkan kaki meninggalkan chaca.
                        “loe yang sarap.”, balas chaca.
                        Chaca menunggu dan terus menunggu konfirmasi dari topan. Chaca mulai jenuh menunggu. Dan pada akhirnya topan mengonfirmasi chaca. Hari itu juga chaca berkenalan dengan topan.
                        “haii…, J.”, sapa chaca melaui via chat facebook.
                        “hy jga.”, balas topan.
                        “km guitarist ea.”
                        “yups, mank napa?”
                        “gak papa sih. Km tau ak gak?”
                        “gak, tapi kliatannya ak pernah liat km, tpi dmn ea.”
                        “ak chaca adeknya kinan, tau kan?”
                        “oww, chaca adeknya kinan yang kmaren nnton ak perfom ea.”
                        “he’emp, lam knal ea topan.”
                        “ea lam knal juga J.”
                        Perkenalan mereka tak cukup  sampai di situ. Chaca dan topan bertukar nomor telepon, dan mereka semakin dekat, apalagi setelah putusnya topan dengan marsya. Chaca menjadi leluasa mendekati topan. Topan mulai mengajak chaca bertemu.
                        “hallo..”, sapa topan melalui telepon.
                        “iya pan.”, balas chaca.
                        “jadi ketemuan kan.”, tanya topan.
                        “jadi dong, masa gak jadi.”, jawab chaca manja.
                        “yaudah, ntar malem ditaman kota ea.”
                        “okey.”
                        Mereka semakin dekat dan dekat. Chaca sangat mengharapkan topan menjadi kekasihnya.
                        “chaca ya.”, sapa topan.
                        “eh, topan. Iya gue chaca.”, jawab chaca dengan penuh senyuman.
                        “ke sana yuk.”, ajak topan. Chaca hanya mengangguk dan tersipu malu.
                        Mereka bercakap-cakap di bawah langit yang indah penuh bintang. Chaca mulai merasakan getaran cinta topan. Tapi perasaan itu sirna dalam sekejap, pada saat topan menunjukan foto seorang cewek yang lumayan cantik.
                        “cha, cantik gak?”, tanya topan sambil menunjukan foto seorang cewek di handphonenya.
                        Chaca kaget, dan berusaha menutupi kekagetannya. “iya cantik, siapa itu?”, tanya chaca sambil menahan rasa cemburunya.
                        “ini cewek gue cha, lebih cantikan dari marsya. Namanya nadia, cantikan cha, baik lagi.”, kata topan sambil memandangi foto nadia. Chaca hanya terdiam, matanya menitihkan air mata, dan chaca mencoba menghapusnya.
                        “loe napa cha? Nangis ya?”, tanya topan sambil mencoba melihat wajah chaca yang ditutupi topi chaca.
                        “gak papa kok. Eh, gue pulang dulu ya, kinan sms barusan.”, chaca mencoba menghindar.
                        “cha, loe napa sih? Loe sakit, gue anterin pulang ya?”, ajak topan merasa bersalah.
                        “gak usah, gue naik taksi aja.”, dengan nada rendah, menahan tangis.
                        “cha, loe cemburu sama nadia ya? Sorry cha, gue…”, topan belum selesai bicara chaca sudah menghentikan topan sambil menangis.
                        “stop pan, iya gue cemburu sama nadia. Loe gak ngrasa apa, kalo slama ini gue cinta ama loe. Gue cinta pan ma loe, gue kira loe juga cinta ma gue, tapi loe cinta ma nadia, hancur hati gue pan.”, kata chaca sambil mengeluarkan semua air matanya.
                        “cha.”, kata topan sambil mencoba meraih wajah chaca. “gue nganggep loe slama nih temen gak lebih cha, napa loe nganggep gue lebih. Gue sayang ma loe sebagai temen gak lebih.”, jelas topan sambil mengusap air mata chaca yang mengalir deras.
                        “okey pan, gue ngerti kok. Itu salah gue, gue nganggep loe lebih. Sekarang gue sadar pan, loe bukan siapa-siapa gue. Okey, gue terima semua ini. Tapi loe mau kan nerima gue jadi sahabat loe.”, kata chaca mencoba tegar.
                        “iya chaca, sahabatku sayang…”, kata topan sambil tersenyum. Chaca membalsnya dengan senyuman. Dan mereka saling berpelukan dibawah indahnya langit malam penuh bintang.
                                                            *The END*

Download Mp3 Lyla - Magic

Lyla ~ Detik Terakhir



Get more songs & code at www.stafaband.info

Slamad Jalan alm. Fajar Mulia Ramadhan





Tepat tanggal 2 oktober 2010 kira" j 7 pagi lah. Mas Fajar menghembuskan nafas terakhirna. Kereta komuter jurusan porong-surabaiia (kalo ga salah) lewat di rel KA d jalan Ngaglik, Surabaya. Menurut sumber" yang aku baca sih kata na mas fajar brenti tepat 1/2 meter dari rel. Trus banyak yang udah ngingetin mas fajar, tapi mas fajar kaeag na sih gak denger. Mbag Lolita Pitaloka (pacar mas fajar) udah sempet ngingetin mas fajar buat mundur tapi mas fajar ga denger. Kereta api kan ada magnet na, secara otomatis motor vixion (lbih gedhe dari bdan na mas fajar) ketarik dan mesin na pasti mati. seandaina waktu itu mas fajar pergi ninggalin motor na mungkin dia akan selamat.
Tapi tuhan berkata lain. Mas fajar emank di takdirkan pada hari itu untuk menghadapNya. Badan mas fajar terseret 20 meter dari TKP. Bayangin coba kalo badan loe keseret segitu jauh na....!!! Gila kan...!!! Kalo mas Fajar idup ituh mungkin muzizat dari tuhan. Tangan kanan & kaki kiri mas fajar patah (kalo gak salah), gak kalah ama muka na. Tadi sih aku baca d koran kata na muka na remuk. Gila voto na mas fajar d tuh koran serem banget muka na kliatan item trus remuk. Kata seseorang waktu ituh mas fajar masuk k bawah lokomotif kreta na. Bayangin cuyy....!! kalo badan loe masuk k bawah lokomotif.
Alm. Fajar Mulia Ramadhan smoga kamu tenang di sana :)
Moga amal ibadahmu d trima & dosa" mu d ampuni oleh yg d atas
amiinnn......
Dan buat mbag Lolita, yg sabar ya mbag. Allah pasti menyimpan rahasia d balik semua ini.
aku yakin cinta mbag Lolita ama mas Fajar akan abadi slama na......
amiiiinnn......

Detik Terakhir

Dor…dor..duaar…,boom... bunyi itu sudah sangat akrab di telinga sang Naga. Naga adalah lelaki tangguh bernama Feby. Feby sangat setia dan dan sangat menyayangi sang Naga.

Naga : sayang 3 bulan ke depan abang di tugaskannegeri seberang.
Feby : berapa lamakah abang di sana?
Naga : abang tak tahu berapa lama abaang di sana?
Feby : abang yakin, ingin tebang kesana?
Naga : abang sangat yakin, tujuan abang kesana untuk maksud kemanusiaan.
Feby : AKU TAK SETUJU BANG…..!!!!
Naga : mengapa duhai kekasih ku, yakinlah bahwa abang akan selamat.
Feby : feby. Tak mau kehilangan abang.
Naga : ayolah sayaang ku, izinkanlah aabang tuk pergi.
Feby : AKU TAK SETUJU BANG….., pokok nya TAJ SETUJU…!!!!

Feby berlari meninggalkan Naga sendiri berdiri tercengang-cengang di depan pintu, melihat kelakuan feby yang tak biasa itu.

Naga : FEBY………!!!! FEBY…….!!! KEMANA KAU SAYANG……!!!!!

Naga berlari mengejar Feby yang lari keluar tak taau kemana, namun sayang feby menghilang begitu sajua.

Pagi pun berganti malam, Feby tak kunjung dating. Naga terus menunggu kedatangan bidadari Feby.

Naga : ssyang dimanakah kau berada, aku sungguh mencintai dirimu. Maka kembalilah sayang di pelukab ku.

Rintih sang naga dalam hati.
Diwaktu yang sama Feby berada di atas gedung, tempat ia dan thalita bekerja.

Feby : YA ALLAH…., berikanlah hamba petunjuk, ya allah. Hamba sungguh tak ingin kehilangan dia. YA ALLAH……

Feby menangus tersedu-sedu. Di tengah tangisan Feby sahabat Feby pun datang yaitu Thalita.

Thalita : Feby kenapa dirimu.?
Feby : aku taka pa ta.
Thalita : jujurlah pada ku sahabat ku.
Feby : naga ingin terbang ke negeri seberang.
Thalita : lalu?
Feby : aku takut kehilangan dia?
Thalita : mengapa kau takut kehilangan dia, dia hanya pergi tuk sementara, bukan tuk selamanya.
Feby : itulah yang ku takut kan. Bagaimana bila naga pergi tuk slamanya, aku sungguh tak ingin kehilangan dia.
Thalita : yakinlah bahwa naga akan selamat. Dan akan pulang membawa kebanggaan untuk mu.

Feby hanya mengangguk kan kepala. Lalu kedua sahabat itu sszling berpelukan. Thalita mengantarkan feby pulang ke rumah.

Naga : feby akhirnya kau kembali kepelukan ku.
Thalita : janganlah kau terlalu memaksa feby. Berilah feby waaktu tuk berpikir. Memikirkan keputussannya.
Naga : terimakaasih ta, kau telah mengembalikan feby kepada ku.
Thalita : jagaalah feby. Dia istrimu. Sekali lagi berilah feby sedikit waktu. Good luck ga!!
Naga : terima kasih banyak ta. Kau adalah pahlawan dari semua pahlawan.

Thalita pergi meninggalkan naga dan feby.dan melambaikan tangan kepada mereka berdua.
Ke esokan harinya Naga mencoba kemali bertanya.

Naga : sayang abang mendapat berita dari atasan. Beliau bilang satu minggu lagi abang berangkat.
Feby : stop ga…!!!

Feby menampar naga.

Feby : kalau itu mau kamu, aku izinkan sayaang. Itu adalah pekrjaan mu.
Naga : terima kasih sayang ku.

Naga dan febyberangkat menuju rumah oraang tua naga untuk meminta doa restu.

Naga : ayah.. bunda. Minggu depan anak mu ini akan berangkat ke negeri seberang.
Ayah : apakah kau yakin nak?
Naga : saya yakin akan bisa, menghadapi rintangan yang menghadang.
Bunda : nak, apakah istri mu sudah menyetujui mu.
Naga : sudah bunda, feby sudah merestuiku.
Bunda : berapa lamakah kau disana?
Naga : aku tak tahu bunda?
Ayah : jagalah dirimu baik-baik disana, dan berhati-hatilah. Ingat pesan ayah tetap waspada.
Naga : baik ayah.
Bunda : dan kau feby, berhati-hatilah di rumah. Percayalah pada suamimu ini.
Feby : iya bu.
Naga : terima kasih ayah bunda…
ayah & bunda : samaa-sama nak.
Naga : tataplah mataku duhai kekasihku.
Yakinlah padaku.
Usaplah air matamu
Jangan lah kaau tangisi diriku.
Feby : duhai cintaku.
Aku percaya pada mu
Air mata ku ku per sembah kan untuk mu.
Semoga ini bukan yang terakhir ku melihatmu.
Naga : walau raga kita terpisah jauh.
Tapi hatiku kan selalu dekat.
Ingaatlah kata ku ini sayang.

Rombongan tentara menjemput sang naga. Air mata berlinang dari mata indah sang feby.
Feby : SAYANG…..!!!

Naga melambaikan tangan kepada feby. Dengan mata berkaca-kaca. Di balas feby dengan senyum indah yang tak terlupakan.


Lima hari berlalu, namun perang tak kunjung usai.

Dennis : naga kamu ke depan ayo….ayo….!!!!
Naga : baik komandan.
Dennis : semua berpencar……!!!!!

Para tentara itu yakin bahwa mereka akan menang
Duar…… dor..dorr………… boom…., terus berbunyi. Naa mulai ciut nyali. Tapi dia terus berjuang, untuk janji nya kepoada feby.
Satu persatu ten=man seperjuangan naga gugur . naga tak mau seperti mereka.

Dennis : naga,mundur, lawan mulai menambah armada. Panggil yang lain.
Naga : siap komandan…

Naga : pasukan maju…….!!!!!
Dennis : satu…, dua…, tiga…, TEMBAK……!!!!!

DUAARR……….!!!!!
Tiba-tiba terdengar suara teriakan tentara yang kesakitan.
Naga : arhghrh…….., komandan salam ku kepada feby, d dalam surat ini.
Dennis : nagaaaa……….!!!!!

Jenasah naga di terbangkan ke Indonesia. Feby sudah mendengar berita itu.

Feby :hiks…..hiks…..hiks…., kau kan slalu ada di hati ku, meski kau tlah tiada. Ku kan tetap mencintaimu, ku tak akan bisa menemukan penggantimu, oh naga ku.

Bunda : nak usap lah air matamu, naga tlah pergi dan tak kembali tuk slamanya, bunda yakin naga kan slalu menunggu mu d alam sana.
Feby : terimaksih bunda.., ku hanya menangis bahagia karma naga tlah menzang.
Thalita : ku yakin bahwa naga kan tetap mencintaimu
Feby : terimakasih, sahabat ,ku.
Dennis : sabar ya feb.
Feby : makasih pak.
Dennis :sama-sama, feb, dennis menitip kan salam ini untuk mu.
Feby : salam. Salam apa?
Dennis : ini surat dari naga. Kamu harus membacanya.
Feby : termakasih komandan.
Dennis : maaf kan aku, aku tak bisa menjaga suami mu.
Feby : iya, ini memang sudah takdir ku dan naga.
Dennis : terimakasih feb.
Dennis pergi sedikit menjauh meninggalkan feby yg sedang menangis.
Ayah : sabar ya nak. Ayah yakin naga akan bahagia di alam sana. Jangan kau tangisi naga, karena itu percuma
Bunda : betul kata ayah, biarkan naga pergi dengan tenang dan damai.
Feby : terimakasih bunda, ayah.

Feby menangis, di ddepan jenazah,sang naga. Dia tak bisa membendung air mata nya. Dan iya mencium tangan naga dengan penah kasih sayang. Dan feby bernyanyi.

Feby : seandainya kau tau ku tak ingin kau pergi meninggalkanku sendiri bersama bayanganmu seandainya kau tau aku kan slalu cinta……, jangan kau lupakan kenangan kita slama ini…..

Senin, 13 September 2010

Pinta Terakhir

Pagi ini cerah tapi gak bagi ayah. Satu bulanyang lalu ayah minta di belikah kursi goyang. Entah kenapa tiba-tiba ayah minta di belikan kursi goyang. Mungkin untuk menemani kesendiriannya ejak di tinggal ibu menninggal lima bulan yang lalu.
“Kak gimana udah ada belum uang buat beli kursi goyang ayah?”, tanyaku pada kak Dennis. Kak Dennis adalah kakak ku yang ketiga. Kami empat bersaudara.
“Aduh Del, kakak belum dapat gaji nih kalu satu minggu lagi gimana.?”,keluh kak Dennis.
“Kak, ayah udah minta minta kurssi goyang ini satu bulan yang lalu, masa sekarang harus di tunda lagi?”, tanyaku kesal. “Kakak gak kasihan sama ayah?”, sambungku dengan nada kesal.
“Mau gimana lagi Del, kakak benar-benar gak ada uang nih., kakak juga kasihan sama ayah Del.”, kata kak Dennis.
“Yaudah deh, kak, Adel mau pamit pulang dulu kasihaan ayah nunggu Adel dirumah.”, pamitku pada kak Dennis.
“Hati-hati ya Del di jalan besok kalau kakak sudah gajian pasti kakak kasih uangnya.”, kata kak Dennis meyakinkanku.
“Asalamualaikum, kak.”, pamitku pada kak Dennis.
“Walaikumsalam, Del hati-hati ya.”, balas kak Dennis.
Hatiku sangat kesal. Karena lagi-lagi kak Dennis menunda untuk membeli kursi goyang. Aku memutuskan untuk ke rumah kak Deva yang tinggal tak jauh dari rumah kak Dennis. Kak Deva adalah kakak tertuaku. Dia sudah menikah tetapi belum dikaruniai buah hati.
“Moga, kak Deva sudah ada uang untuk membeli kursi goyang ayah.”, batinku dalam haati sambil menyusuri jalan menuju rumah kak Deva.
TING TONG TING TONG bunyi bel rumah kak Deva yang baru saja ku pencet. Tak lama kemudian, kak Deva membukakan pintu untukku.
“Asalamualaikum, kak.”, sapa ku.
“Walaikumsalam, Del.”, balas kak Deva dengan senyuman. “Ada apa kamu kesini?”, tanya kak Deva.
“Hmm, Adel cuma mau tanya soal uang untuk beli kursi goyang ayah, kakak sudah ada apa belum?” tanyaku pada kak Deva dengan penuh harapan.
“Maaf ya Del, bukannya kakak gak mau kasih tapi, uang kakak sudah di buat mas Rama untuk modal dagang.” jawab kak Deva. Mas Rama adalah suami kak Deva, mereka sudah menikah satu ntahun yang lalu, sebelum ibu meninggal.
“Terus, gimana kak, kita sudah nunda satu bulan pemintaan ayah.”, kataku memelas.
“Kamu minta dulu deh ke kak Dennis, mungkin punya uang.”, saran kak Deva.
“Aku tadi sudah ke rumah kak Denis tapi kak Dennis bilang belum gajian.”, kataku.
“Kalau kak Bagas?”, tanya kak Deva lagi.
“Aku belum tanya kak, rumah kak Bagas kan jauh, aku belum kesana, nanti aku coba telepon kak Bagas.” kataku.
“Yaudah, kamu gak pulang ayah kasihan lho di rumah gak ada temennya.”, kata kak Deva.
“Ehmm, Adel pulang dulu ya Asalamualikum, kak.”, pamitku.
“Walaikumsalam, hati-hati ya Del.”, salam kakakku.l
Sebenarnya aku gak tega pada ayah untuk ngomong ini, tapi gimana lagi memang ini keadaannya. Pasti ayah nanti nanyain soal kursi goyangnya. Semoga ayah bias nerima keadaan ini. Jujur aku ingin sekali membelikan ayah kursi goyang ayah tanpa patungan dengan kakak-kakak ku. Tapi aku kan belum bekerja uang kuliahku saja di tanggung kak Deva.
“Asalamualaikum, yah.”, salamku.
“Walaikumsalam.”, balas ayah. “Dari mana saja kamu jam segini baru pulang?” tanya ayah padaku.
“Hmm, ada kuliah tambahan tadi yah.”, jawabku berbohong.
“Ooo…, cepat mandi ganti baju, lalu makan. Jangan lupa minum vitamin yang ayah belikan tadi.”, kata ayah padaku.
“Iya yah, Adel ke kamar dulu ya.”, kataku sambil berjalan menuju kamar.
Didalam kamar aku berpikir bagaimana cara mendapatkan uang untuk membeli kursi goyang. Sudah berulang kali aku meminta uang pada kakak-kakakku, tapi sampai sekarang mereka belum memberiku uang.
“Oh iya, akku belum minta ke kak Bagas mungkin kak Bagas ada uang untuk membeli kursi goyang.”, batin ku dalam hati.
Aku segera mengambil handphone ku untuk menelpon kak Bagas. Kali ini aku sangat berharap kepada kak Bagas.
“Halo, asalamualaikum kak Bagas.”, sapa ku.
“Walaikumsalam, ada apa Del?”, tanya kak Bagas.
“Itu kak, kakak masih ingatkan soal kursi goyang ayah, Adel kesini mau nanyain soal uang buat beli kursi goyang, sudah ada belum?”, aku membalas tanya.
“Uang kakak kemarin buat beli obat mbak Kinan. Sakitnya mbak Kinan kemarin tiba-tiba kambuh, dan sekarang kakak gak ada uang, jadi tunggu kakak gajian mungkin satu minggu lagi.” kata kak Bagas panjang lebar. Mbak Kinan adalah istri kak Bagas. Usia pernikahan mereka lebih dari enam bulan. Memang mbak Kinan mengiddap penyakit asma yang sewaktu-waktu bias kambuh.
“Ohh begitu, terus gimana kak, kita sudah nunda satu bulan, aku gak tega sama ayah kak.”, keluhku.
“Mau gimana lagi Del, uang kakak tinggal dikit nih, cuma cukup buat makan saja.”, kata kak Bagas.
“Minggu besok pasti kakak belikan, tanpa patungan, kakak janji Del.”, janji kak Bagas.
“Yaudah kak, aku nanti coba ngomong sama ayah, semoga ayah ngerti.”, kataku.
“Yaudah asalamualaikum, Del.”, salam kak Bagas.
“Walaikumsalam.” balasku.
Jujur aku gak enak sama ayah, sudah berulang kali aku janji sama ayah. Aku ingin sekali membelikan kursi goyang itu dengan uang ku saendiri. Tapi bagaimana caranya.
“Apa aku harus meminjam uang pada teman kuliahku? Tapi aku malu.” kata ku dalam hati.
Aku mencari tau harga kursi goyang yang murah tapi kualitasnya bagus. Setelah ku cari dari beberapa sumber seperti internet, koran, temanku. Akhirnya aku menemukan toko yang jual kursi goyang dengan harga murah tapi kualitasnya lumayan bagus. Aku memutuskan untuk menelepon toko itu, untuk menanyakan harga-harga kursi goyang yang murah, aku mengetahuinya dari koran edisi minggu lalu.
“Halo…, selamat malam.” sapaku.
“Selamat malam disini TOKO MAKMUR JAYA ada yang bisa saya bantu?”, tanya seseorang dari seberang telepon.
“Saya mau tanya tentang harga kursi goyang yang murah tapi kualitasnya bagus, berapa mbak?”, tanya ku.
“Ada yang Rp. 900.000,00 yang murah, tapi kualitasnya nomor lima, yang lebih bagus harganya Rp. 1.300.000,00, ada yang paling bagus kualitas nomor satu harganya Rp. 2.200.000,00.”, jawab pramuniaga menjelaskan harga ditoko itu.
“Saya mau yang Rp. 1.300.000,00 saja mbak, apa tidak bisa di tawar lagi?” tawar ku.
“Itu sudah harga pas mbak, kalau mau di lebih jelas, datang saja di toko kami, di jalan Anggrek no.20.”, jawab pramuniaga.
“Oh, kalau begitu saya besok kesana, terimakasih.”, kataku.
“Terimakasih, selamat malam.”, salam pramuniaga.
“Selamat malam.”, jawabku.
Aku memutuskan untuk menjual handphone ku kepada salah satu teman kuliahku yang kebetulan memerlukan handphone.
“Adel kamu sudah tidur apa belum?.”, tanya ayahku dari balik pintu kamarku yang terkunci.
“Belum yah, ini masih siap-siap mau tidur.”, jawabku.
“Cepet tidur besok kuliah.”, saran ayahku.
“Iya yah Adel tidur dulu.”, kataku.
Hari ini aku menjalani hidupku seperti biasa. Tapi sepulang kuliah aku tidak langsung pulang tapi ke toko meubel yang ku telepon tadi malam. Toko itu tak jauh dari kampusku. Didepan toko itu aku melihat kursi goyang yang bagus sekali. Warnanya coklat berkilau dihiasi ornamen jaman dulu.
“Pasti ayah senang sekali jika ku belikan kursi goyang itu.”, batin ku dalam hati sambil menyeberang jalan menuju toko itu.
“Selamat siang mbak, ada yang bisa saya bantu?”, tanya pramuniaga toko itu.
“Siang, saya yang kemaren malam telepon kesini, saya mau lihat kursi goyang yang harganya Rp.1.300.000,00.”, jawabku.
“Ayo saya antar mbak.”, ajak pramuniaga itu pada ku.
Aku berjalan mengikuti langkah pramuniaga itu. Sambil berjalan aku melihat-lihat isi toko itu.
“Ini mbak kursi goyangnya, bisa dipilih mau model yang mana?”, tanya pramuniaga.
“Kalau yang ini harganya berapa mbak?” tanyaku sambil menunjuk kursi goyang yang menurutku lumayan bagus.
“Kalau yang itu harganya Rp. 1.400.000,00.”, jawab si pramuniaga.
“Tidak bisa ditawar mbak?”, tawar ku.
“Tidak bisa mbak, ini sudah harga pas.”, jawab si pramuniaga.
“Ohh, begitu. Yasudah saya beli yang ini mbak.”, kataku. “Bisa diantar ke rumah mbak.”, sambungku.
“Bisa diantar mbak, ongkos kirimnya gratis. Jadi mbak beli yang ini, saya catat dulu ya.”, kata si pramuniaga.
“Ini uangnya mbak.”, kataku sambil menyerahkan uang kepada pramuniaga.
“Oh, iya mbak, alamat mbak dimana?”, tanya si pramuniaga.
“Di jalan Garuda nomor 12.” jawabku.
“Terimakasih, atas kunjungannya.”, kata si pramuniaga.
“Sama-sama.”, jawabku.
Aku sudah tak sabar melihat raut wajah bahagia ayah ku saat melihat kursi goyang barunya.
“Beep, beep.”, bunyi bel mobil di depan rumahku.
Aku segera keluar rumah untuk mengangkat kursi goyang itu. Kursi goyang itu aku angkat ke dalam rumah. Aku letakan kursi itu diteras menghadap taman rumahku, yang aku buat 1 bulan yang lau.
“Ayah, ayah, ayah.”, teriak ku memanggil ayah.
“Ada apa?”, tanya ayah heran.
“Kursi goyang ayah sudah datang.”, jawabku senang.
Ayah tersenyum senang sekali. Aku juga ikut tersenyum. Aku mengajak ayah ke teras, untuk mencoba kursi goyangnya. Dan ayah langsung medudukinya. Aku sungguh bahagia melihat ayah bisa tersenyum lagi, sejak kematian ibu ayah jarang sekali tersenyum seperti ini. Aku menuju dapur untuk membuatkan ayah the hangat untuk menemaninya di atas kursi goyang.
“Yah, ini tehnya.”, kataku sambil menaruh the di atas meja dekat kursi goyang.
“Terima kasih, Del.”, kata ayah sambil tersenyum.
Aku meninggalkan ayah bersama kursi goyangnya. Aku menuju kamar sambil tersenyum bahagia. Tak lama kemudian aku kembali menuju ayah. Aku melihat ayah dari belakang tertidur lelap. Aku menghampiri ayah. Tapi saat ku pegang tangan ayah, dingin sekali. Aku letakan tanganku di depan lubang hidung ayah, tak terasa hembusan nafas. Aku mulai panic, aku memegang denyut nadi ayah. Aku tak percaya ini semua.
“Ayaaaahhh…..”, kataku lirih sambil menitihkan air mata.

Minggu, 12 September 2010

Lyla – Jantung Hati

Tak mudah tuk akui

bahwa engkau begitu berarti

tak juga ku pungkiri

ternyata kaulah yang selalu di hati

kurasa ku sampai di ujung jalanku

tempat ku berhenti dan ber..nya..nyi

Reff: Jantung hatiku, kuletakan di jantung hatimu

ku rekatkan erat di nadimu, mengalir di darahmu

dan terbelenggu takkan pernah lekang oleh waktu

semakin melekat di pelukmu, hingga akhir aku…

back to reff (3x)


Lirik Lagu Lyla – Jantung Hati ini dipersembahkan oleh istanalagu.comFree Download Mp3 Gratis Lagu Indonesia. Kunjungi Juga songsplace.com Song Lyrics, Untuk mendapatkan Lyrics lagu barat dan video clipnya.